Jumat, 02 Juni 2017

MANUSIA SAMPAH



Pandangan Umum

Manusia sampah adalah manusia yang perilakunya jauh dari moralitas. Istilah lain adalah orang yang merosot moralnya. Mereka lebih cenderung selalu melakukan tindakan kejahatan kepada orang lain. Adapula kelompok dengan memiliki paham untuk menghancurkan orang lain demi mencapai tujuan yang diharapkan. Namun, kita hanya akan membahas secara global sifat buruk yang dimiliki manusia.  Terkait dengan isi Dhammapada Kodha Vagga: 231, tidak sedikit orang apabila marah kekuatan fisik akan menjadi kekuatan untuk me-luapkan emosinya. Hal itupun mem-buat orang lain menjadi takut, tidak nyaman bersahabat dengannya.
Pandangan keliru itulah yang sangat berbahaya apabila tidak diakhiri. Buddha menjelaskan dalam Aṅguttara Nikaya I: 17; “Bagi seseorang yang berpandangan salah melalui jasmani, ucapan, dan pikiran. Ketiga hal itu pula akan dilakukan dengan pandangan, kehendak, hasrat, harapan, serta bentukan. Semua yang muncul 
adalah hal yang tidak dikehendaki dan membawa pada kerugian dan penderitaan, karena pandangan buruk tersebut.

Pandangan Buddhis tentang Manusia

A.      Empat kondisi yang sulit diperoleh guna mencapai Dhamma
Guru Agung pernah meng-ajarkan Dhamma, bahwa kehidupan manusia yang telah diperoleh saat ini adalah yang terbaik dan termulia. Sebab em-pat hal yang teramat jarang telah tercapai sekaligus. Buddha pernah menjelaskan hal ini dalam kitab komentar Dhammapada 182. Buddha menjelaskan tentang empat hal tersebut kepada Erakapatta sang Raja Naga, bahwa mereka yang terlahir menjadi seekor hewan tidak dapat mencapai tingkat kesucian Sotapatti. Empat kondisi itu adalah:
1.   Sangat sulit untuk menjadi manusia;
2.   Sangat sulit untuk bertahan hidup;
3.   Sangat sulit untuk mendengarkan Dhamma mulia untuk merealisasi Nibbana;
4.   Sangat sulit berada dalam Buddha Sasana.

B.       Tipe Manusia Menurut Dhamma
Manusia berasal dari kata Mano yang memiliki pengertian pikiran, kesadaran atau dalam hal ini adalah batin dan Ussa memiliki pengertian yang telah maju atau berkembang dan maju. Manusia dalam pandangan agama Buddha dapat dibedakan menjadi empat tipe:
1.   Manusia binatang
Ciri khasnya manusia ini adalah dipenuhi dengan kebodohan batin (moha), tidak dapat membedakan mana yang baik dan buruk, pantas, tidak pantas. Tidak berbakti pada orangtua, keras hati, sombong, hanya menuruti hawa nafsu keinginan.
2.   Manusia setan
Ciri khasnya manusia ini adalah selalu diliputi oleh keserakahan (lobha), kikir, 
tidak pernah puas, hanya me-mikirkan keuntungan diri sendiri, tidak mengenal kebaikan, senang memuaskan nafsu inderanya saja.
3.   Manusia seutuhnya
Ciri khasnya orang ini adalah senang membantu orang lain yang menderita. tidak kikir, memiliki hiri dan ottapa, hidup yang berpedoman kepada Dhamma.
4.   Manusi Dewa
Manusia ini selalu suka membantu orang lain yang menderita, memiliki pe-ngendalian diri (sīla), metta, karuna, mudita, upekkha, pañña yang sangat kuat.


C.      Manusia Sampah
Buddha menjelaskan tentang manusia sampah dalam Vasala-Sutta; Sutta Nipata, yaitu kepada Brahmana Aggika-Braradvaja salah satunya adalah:
(1.)  “Siapapun yang marah, niat buruk, berpikiran jahat, dan iri hati, pandangan salah, tipu muslihat, dialah disebut sampah.” 
(2.)  “Siapapun yang merusak atau agresif (suka menyerang) di kota dan di desa dikenal sebagai perusak atau penjahat yang kejam, dialah disebut sampah.”
(3.)  Siapapun yang tidak me-nyokong ayah atau ibunya, yang sudah tua dan lemah, padahal dia hidup dalam keadaan berkecukupan, dialah disebut sampah.”

Buddha menjelaskan dalam Dhamma bahwa seseorang yang ingin hidup bahagia, selayaknya menjaga jasmani, ucapan, dan pikirannya sepanjang siang dan malam, maka kebahagiaan akan selalu menyertai mereka yang melakukannya.

Referensi:
o       Saddatissa, H. 1999. Sutta Nipata. Vihara Bodhivasa. Klaten
o Kundalabhivamsa, Ashin. 2007. Kehidupan Mulia ini (This Noble Life).      Vihara Padumuttara. Tangerang.
o       Widya, Surya. 2001. Dhammapada. Yayasan Abdi Dhamma Indonesia. Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PERCIKAN API KEHIDUPAN MEMBAKAR JIWA YANG SUKSES

Susukaṁ vata jῑvāma Verinesu averino Verinesu manussesu Viharāma averino sungguh bahagia kita hidup terbebas dari keserakahan, di...