Kamis, 01 Juni 2017

KIAT HIDUP SUKSES DENGAN BERINVESTASI KEBAJIKAN



Tidak berbuat segala keburukan, mengembangkan kebajikan,
menyucikan pikiran sendiri, ini adalah ajaran para Buddha.
(Dhammapada XIV: 183)




Kegagalan Hidup

 

Dalam kehidupan setiap orang mendapatkan bahagia atau tidak, semua  tergantung pada perbuatan yang dilakukan. Perbuatan baik akan menghasilkan hal yang baik, sebaliknya perbuatan buruk akan menghasilkan yang tidak baik. Kita dapat melihat berbagai kasus dalam masyarakat mengenai ke-gagalan hidup, seperti usaha mengalami kerugian, putus cinta, per-tengkaran, kekerasan, hingga perceraian dalam rumah tangga, ada pula karena hutang piutang. Mereka tertekan, khawatir, putus asa, kecewa, dan malu, sehingga ada yang mengakhiri hidup dengan bunuh diri akibat dari stres berkepanjangan tanpa menemukan solusi. Kegagalan hidup terjadi karena tidak adanya pengertian benar dalam menghadapi kehidupan ini. Apabila seseorang tidak memiliki pengertian benar, maka orang tersebut akan sangat marah, kecewa, putus asa, selain itu juga dapat mendorong diri mereka melakukan kejahatan apabila ke-inginannya tidak terpenuhi. Pengertian salah, dan nafsu keinginan muncul akibat dari ketidaktahuan.
Ketidaktahuan itu akan menimbul-kan penderitaan, batin mereka terbakar, dan mereka tidak menemukan solusi dalam hidupnya. Beberapa orang ber-pikir bahwa dengan minum-minuman keras dan penggunaan narkoba adalah cara yang baik dan tepat untuk meluap-kan stres. Hal itu bukanlah solusi, justru mereka membuat permasalahan baru.  Kesuksesan yang diraih dengan cara yang tidak benar, akan berakhir juga dengan tidak baik (kegagalan hidup). Kegagalan hidup selain dari-pada harta, tahta, dan pasangan hidup, juga yang terpenting adalah gagal dalam menjalani spiritual hidup. Orang yang jauh dari keyakinan terhadap agama, maka orang itu sudah gagal dalam menata dirinya dalam kebaikan. Apa yang ia kerjakan selalu bertolak belakang dengan kebaikan. Beberapa orang berpikir dengan kesuksesan materi, maka akan tercapai kesuksesan hidup. Tidak peduli terhadap  kualitas batin, sehingga tidak sedikit di antara mereka yang melekat pada keserakah-an, akan meratapi materi yang hilang karena perubahan.

Investasi Kebajikan
Seseorang yang berinvestasi dalam suatu perusahaan dengan penanaman modal selalu memiliki tujuan mem-peroleh keuntungan. Secara Dhamma berinvestasi yang baik dan tidak ter-cela, serta mampu menjaga aset, men-jalani dengan kebenaran, kesabaran, dan kejujuran, maka hasilnya juga akan baik. Keuntungan yang didapat juga mampu dikelola untuk kebaikan. Dalam melakukan kebaikan, sama hal-nya seseorang telah berinvestasi, ia menanam modal kebajikan di dalam dirinya dengan memperoleh keuntung-an yaitu kebahagiaan. Seseorang dapat berinvestasi kebaikan secara mendasar dengan memiliki pengetahuan Dhamma. Adapun langkah yang dapat dimulai dengan:
  1. Seseorang selayaknya memiliki ke-sabaran dan tabah dalam menjalani hidup, tidak membenci, tidak melukai, tidak menyakiti orang lain, tidak karena marah mengharapkan orang lain celaka. Karena sifat tidak sabar, emosional akan menjauhkan sese-orang dari perbuatan baik. Selain itu akan membuat seseorang dijauhi oleh teman-teman dan orang lain.
  2. Menjalankan moralitas dengan baik, tidak berbuat segala keburukan,  baik melalui pikiran, ucapan, dan perilaku. Keburukan dapat dilakukan oleh seseorang yang tidak me-miliki pengendalian dalam dirinya. Pengendalian diri dalam diri se-seorang akan membuat seseorang terhindar dari keburukan, yaitu ter-hindari dari pembunuhan, mencuri, perbuatan asusila, berbohong, dan minum-minuman keras. 
  3. Mengembangkan samadhi dengan cara berlatih dalam satu objek hingga mencapai keteguhan pikiran, mencapai kemanunggalan pikiran. Setelah seseorang tekun melatih meditasi, maka ia akan menjauhi keburukan dalam dirinya.
  4. Seseorang yang gemar bermeditasi akan muncul dengan sendirinya kebijaksanaan dalam batinnya. Se-hingga ia mampu melihat muncul dan tenggelamnya pancakhandha. Selain itu jauh lebih tinggi ia akan memahami empat kebenaran mulia berkenaan dengan penderitaan, asal mula penderitaan, terhentinya pen-deritaan, jalan menuju lenyapnya penderitaan. Samàdhi yang dilandasi dengan pengembangan sãla akan memberikan hasil dan keuntungan.

Kesuksesan Hidup

Sukses tidaklah harus kaya, ataupun memiliki jabatan, akan tetapi perubahan menjadi lebih baik merupakan bagian dari kesuksesan. Seseorang yang telah melakukan investasi kebajikan dengan praktik kesabaran, melaksanakan moralitas, mengembangkan konsentrasi, dan mampu melihat segala fenomena batin dan jasmani dengan kebijaksanaan, maka ia telah sukses. Kesabaran yang dipraktikkan akan membuat seseorang belajar men-jadi tabah dalam menghadapi per-masalahan yang ada di masyarakat. Se-seorang yang telah memiliki kesabaran, ketabahan dengan semangat juang ia akan bangkit kembali dan berusaha untuk meraih sukses. Praktik moralitas juga penentu dari kesuksesan. Orang yang tidak beretika atau bermoral akan menjalankan usaha dengan tidak baik. Kewaspadaan merupakan alat kontrol dari batin yang berkembang. Batin yang berkembang didapat dari pe-ngembangan meditasi. Kesuksesan dari memiliki kewaspadaan adalah mem-buat seseorang memiliki pengendalian diri melalui pikiran, ucapan, dan perilaku. Sebaliknya batin yang kering akan membuat seseorang menjadi men-derita karena ketidakwaspadaannya. Hal yang terpenting apabila seseorang memiliki kebijaksanaan mampu me-lihat segala fenomena batin dan jasmani dengan kebijaksanaan, maka pengertian benar akan berkembang. Seperti yang telah  Sang Buddha babar-kan dalam Ovadapatimokkha bahwa kesabaran, ketabahan adalah cara me-latih batin terbaik. Nibbana adalah yang tertinggi. Marilah kita selalu melakukan investasi kebaikan, mengembangkan kebaikan, jauhkan diri dari keburukan, maka hidup akan menjadi sukses dan bahagia.

sadhu… sadhu…. sadhu…

PERCIKAN API KEHIDUPAN MEMBAKAR JIWA YANG SUKSES

Susukaṁ vata jῑvāma Verinesu averino Verinesu manussesu Viharāma averino sungguh bahagia kita hidup terbebas dari keserakahan, di...